Sunday 21 July 2013

Tazkirah Ramadhan

Orang yang berpuasa mempunyai adab-adabnya,yang mana tidak akan sempurna puasa itu kecuali dengan adanya adab adabtersebut. Yang terpenting daripada itu adalah menjaga lidah dari dusta danghibah (menggunjing) serta membicarakan sesuatu yang tidak perlu baginya.

Iajaga mata dan telinganya dari mendengarkan dan melihat kepada sesuatu yangtidak halal baginya serta sesuatu yang dianggap fudhul (berlebihan).Begitu pula ia jaga dirinya dari memakanmakanan haram dan syubhat, khususnya keika berbuka puasa. Ia berusaha dengansangat hati-hati untuk tidak berbuka puasa, kecuali dengan memakan makanan yanghalal.

Seorang ulama salaf berkata: ”Apabila engkau puasa, lihat makananapa yang engkau makan ketika berbuka dan di tempat siapa engkau berbuka.”

Hal itu merupakan dorongan agarberhati-hati mengenai makanan untuk berbuka puasa.Begitu pula orang yang berpuasa harusmenjaga semua anggota tubuhnya dari melakukan dosa-dosa, kemdian dari perbuatanyang tidak perlu. Dengan itu puasanya menjadi sempurna dan bersih.

Banyak orangberpuasa dengan memayahkan dirinya dengan lapar dan haus, namun ia biarkananggota tubuhnya berbuat maksiat sehingga merosakkan puasanya dan mensia-siakankepayahannya. Nabi Muhammad SAW bersabda (yang ertinya):

“Banyak orang berpuasa, tetapipuasanya hanya menghasilkan lapar dan dahaga.”

Meninggalkan maksiat adalah wajib untukselamanya keatas orang yang berpuasa mahupun orang yang tidak berpuasa. Akantetapi bagi orang yang berpuasa lebih hati-hati dan lebih wajib. Nabi SAW bersabda (yang ertinya):

“Puasa itu adalah perisai. Maka padahari seorang dari kamu berpuasa, janganlah ia berkata keji dan berbuatkefasikan serta jangan mengganggu orang lain. Jika ada orang memarahinya ataumemakinya, maka katakanlah: Sesungguhnya aku berpuasa."


Termasuk adab orang berpuasa ialah untuktidak banyak tidur di siang hari dan tidak banyak makan di waktu malam. Hendaknyadia makan sekadarnya hingga dia merasakan sentuhan lapar dan dahaga supaya jiwanyamenjadi baik dan syahwatnya menjadi lemah serta hatinya menjadi terang. Itulahrahsia puasa dan tujuannya.

Hendaklah orang yang puasa menjauhikemahuan dan kesenangan syahwat serta kenikmatan yang banyak. Sedikit-sedikitnyaadalah kebiasaan bersenang-senang itu hanya sekali di bulan Ramadhan danlainnya. Ini adalah sedikit-dikitnya yang patut. Akan tetapi latihan danmenjauhi keinginan nafsu menimbulkan pengaruh besar dalam dalam menerangi hatidan secara khusus di tuntut di bulan Ramadhan.

Adapun orang-orang yang menjadikanbersenang-senang dan hidup mewah di bulan Ramadhan yang mereka tidak biasalakukan diluar bulan Ramadhan, maka hal itu adalah tipu daya syaitan yang menipu merekasupaya mereka tidak merasakan keberkahan puasa mereka. Dan supaya tidak nampakpada mereka pengaruhnya berupa cahaya, mukassafat, sifat khusyuk kepada Allahdan tunduk dihadapan-Nya menikmati munajat-Nya dan pembacaan kitab-Nya sertadzikir-Nya.

Kebiasaan salaf kita adalah mengurangikebiasan dan kesenangan nafsu serta memperbanyakkan amal baik di bulan Ramadhansecara khusus, meskipun hal itu sudah dikenal dari perilaku mereka dalamseluruh waktu.Termasuk adanya ialah tidak terlalubanyak mengurusi dunia di bulan Ramadhan, tetapi mengkhususkan diri beribadahkepada Allah dan menyebut namaNya sebanyak mungkin.

Janganlah ia mengurusidunia, kecuali bila sangat mendesak bagi keperluannya atau keluarganya yang wajibdiurusinya.Hal itu disebabkan bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lain sepertihari Jumaat di antara hari-hari yang lain. Oleh kerana itu orang2 mukmin harus menjadikanhari Jumaat dan bulannya ini khusus untuk akhiratnya.

Termasuk sunnah adalah menyegerakan berbukapuasa dan berbuka dengan kurma, jika tidak menemukannya, maka mencukupi ianya berbuka denganair. Adalah Nabi SAW berbuka sebelum shalat maghrib, Nabi SAW bersabda:

“Umatku selalu dalam kebaikan selamamereka menyegerakan dalam berbuka puasa dan mengakhiri sahur.”Maka mengakhirkan sahur adalah sunnahpula. Orang yang puasa hendaknya makan sedikit.

Hal itu dimaksudkan supaya nampakpengaruh puasa padanya dan iapun bisa mendapat hikmahnya dan mencapaitujuannya, iaitu mendidik nafsu dan melemahkan keinginannya. Kerana rasa lapardan kekosongan perut berpengaruh besar dalam menerangi hati dan kekuatananggota badan dalam beribadah, sedangkan kekenyangan adalah menyebabkankekerasan hati dan kelalaian serta kemalasan dalam melakukan ibadah. Nabi Muhammad SAW bersabda (yang ertinya):

“Tidaklah anak Adam mengisi wadahyang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah anak Adam beberapa suap makananuntuk menegakkan tubuhnya. Jika ia tidak mampu menghindarinya, maka sepertigaperut itu untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuknafasnya.”

Seorang arif berkata: “Apabila perut menjadi kenyang makasemua anggota tubuh menjadi lapar, dan apabila perut menjadi lapar, maka semuaanggota tubuh menjadi kenyang.”

Maksud laparnya anggota-anggota tubuhadalah ibarat usaha dan keinginannya yang sangat untuk melampiaskankesenangannya. Maka lidah suka bicara, mata suka memandang, dan telinga sukamendengar.Begitu juga anggota tubuh yang lain. Bangkitnya anggota-anggota tubuhitu adalah untuk mencari kelebihan dari kesenangannya ketika perut menjadipenuh.

Dan ketika perut kosong maka diamnya dan ketenangan anggota-anggotatubuh itulah yang diungkapkan dengan istilah kekenyangan anggota tubuh dan halitu dapat disaksikan.

Sangat dianjurkan memberi makanorang-orang yang berpuasa, walaupun hanya beberapa butir kurma atau seteguk air.Nabi Muhammad SAW bersabda (yang ertinya):

“Barangsiapa yang memberi makan orangpuasa, maka ia mendapat pahala seperti orang yang puasa itu tanpa mengurangisedikitpun”.

Pahala ini mampu diperolehi orang yangmemberi makan untuk berbuka puasa, walaupun hanya air. Ada pun orang yang memberi makanorang yang berpuasa sesudah berbuka puasa dirumahnya atau ditempat lain, maka ia tidakmendapat pahala ini, tetapi mendapat pahala memberi makan, dan pahalanya besar.

Bagaimanapun, memberi makan orang yang berpuasa sehingga kenyang adalahperbuatan yang mendapat banyak pahala. - Sumber

0 comments:

Post a Comment